Senin, 27 April 2020

Corona and the story goes..

Hello, Long time no see..!
Banyak sekali yang sudah terjadi belakangan ini ya. 

And here we go, cuap cuap kali ini akan sangat random. serandom pikiran terkurung karena sudah hari ke-42 #dirumahaja, melakukan segalanya dari rumah, dan membatasi interaksi secara fisik dengan orang lain. 

PLAY or STAY (home) – Staying safe while keeping sane - Sun Peaks ...
source: google.com
Sebetulnya, saya nggak begitu keberatan untuk tinggal di rumah berhari-hari bahkan berminggu-minggu, untuk si introvert diem di rumah itu seperti sedang mengisi daya diri hehe..
Tapi ketika diam di rumah dengan alasan seperti sekarang, siapapun pasti tidak akan terlalu nyaman, ya?

Wabah Corona atau Covid-19 ini serupa suatu hal yang aneh tapi nyata. Memporakporandakan sebagian besar aspek kehidupan. Gilanya, wabah ini tergolong pendemik, mengglobal, tak pandang bulu tak juga memandang kasta. Rakyat jelata, pejabat, atlet, hingga aktor hollywood bisa kena. Hmm... mungkin ini wujud dari disruption sesungguhnya. Chaos, kacau, seketika!

source: kba one via google

Ya, rasanya seketika sih. alias insidental, tiba-tiba, kayak ditinggalin pas sayang-sayangnya #eh nggak nyambung ya.

Bayangin aja, saya inget terakhir ngajar di kelas itu Jumat, 13 Maret 2020. Isu corona ini memang sudah muncul sejak Januari lalu ketika mewabah hebat di Provinsi Wuhan China. Sejak Januari, pemberitaan Corona di Wuhan juga cukup mengerikan. Angka pasien meninggal fantastis. Tapi ketika menonton pemberitaan di Wuhan, saya pribadi merasa 'ah gak mungkin deh sampe ke Indonesia, sampe ke Yogyakarta tempat saya tinggal'

Minggu 15 Maret udah rame wacana work from home. Dan ya, Senin 16 Maret fix surat edaran di berbagai institusi termasuk tempat saya bekerja memberlakukan kebijakan kerja dari rumah alias work from home, belakangan terkenal dengan istilah WFH. Selain itu, sekolah-sekolah mulai diliburkan. Pemerintah yang asalnya senyap, kemudian transparan merelease angka-angka positif corona. Mulai dari pasien positif pertama di Depok, terus berlanjut hingga hari ini sampai di angka sembilan ribu. Tuhaaaan....

Kalau kembali flashback ke Januari kala virus ini mewabah di Wuhan, masih tidak percaya, sekarang Yogyakarta dan beberapa daerah sudah dinyatakan sebagai red zone atau zona dengan tingkat penyebaran tinggi. 

Kalian ngerasain hal yang sama nggak sih? 

Dampak Corona, jangan ditanya! Segala sektor kena imbas. Serupa pil pahit yang dibagiin masal. Kita-tanpa kecuali siapa, seperti diminta untuk bertahan, menjaga diri, dan terus berprasangka baik sama ketetapan Tuhan.

Kita obrolin ini di next artikel ya https://yulinurmalasari.blogspot.com/2020/04/corona-pil-pahit-dunia.html, biar nggak capek matanya. Iklan dulu hehe...

See you ! 


Stay safe, healthy, and happy !



Tidak ada komentar:

Posting Komentar