Minggu, 07 Agustus 2011

Cinta..

seringkali berusaha untuk menerjemahkan cinta dalam kata atau laku nyata. tapi sungguh, cinta hanya bisa diterjemahkan dalam bias..
ia tak jelas, ia tak pasti, tapi ia adalah ia yang selalu mampu menjadi dirinya sendiri dalam rasa.
siapapun yang berusaha menerjemahkannya, hanya akan tak mendapat apa-apa selain ia tlah tersadar tlah mendapat cinta, memberi cinta, atau bahkan terluka karenanya.
biarkanlah diri kita menjadi saksi, cinta itu ada, apapun ia dan dalam bentuk apapun ia ada.

:: Aku ingat itu…


Di keramaian, banyak pandangan dengan berjuta prosa.
Begitu banyak, tapi tak satu pun dapat kubaca.

Nampak tak banyak yang bisa kuartikan,
Hanya satu kalimat pendek, itu pun sebatas terka.
“Kau terlalu sempurna untuk terdiam membaca”

Ah, aku membaca kalimat itu. Hanya itu.

Tertunduk ku pada kaki yang sudah lama terasa pincang.
Ia terpaku dengan tenang menopang dada, ia tak pincang.
Ku sentuh nadi yang katanya tlah bertemankan maut.
ia tengah meliuk-liuk riang menari-nari bersama kehidupan, ia tak mati.

Dan aku tak buta. Aku bernyawa. Aku hanya hampir menyerah.
Aku sempurna.

Ku gapai-gapai pandangan itu, ingin sekali lagi ku baca, satu kalimat lagi saja.
Ah, tak ada, tak ada satu kata pun.
Sampai  dua sudut bola mata tertoleh pada satu senyuman.
Ah, aku ingat senyuman itu. Aku ingat itu bahasa apa. Aku bisa menerjemahkannya. Aku ingat!

“Kau sudah membaca, berlarilah, kau sempurna.”

Senin, 20 Juni 2011

Mendadak sembuh.

Ada pelajaran yang berharga hari ini pemirsaaa.. :D

kurang lebih udah 6 bulan mendalami teori Stres dan salah satu teknik konseling. Salah satu asumsi teknik konslingnya itu adalah "pikiran sangat berpengaruh terhadap afeksi dan perilaku seseorang". hm.. conceptually siih ngerti, bahkan bisa dibilang hafal setiap premis teorinya. Tapi kerap kali nggk bisa mengkonversikan pemahaman akan teori itu ke perilaku dan afeksi saat menghadapi tantangan atau ujian hidup, akademik salah satunya.
sering banget gara-gara pikiran-pikiran yang nggk "nice", tiba-tiba terserang masuk angin, mual, pusing, sakit kepala, lemes, dsb.. itu bisa disebut gejala fisik orang stress..! hah, aneh, orang yang lagi meneliti orang stres tapi dianya sendiri stres, parah bukan? hehe..


hari ini gw bener-bener ngebuktiin salah satu asumsi teori konseling yang disebutin sebelumnya di atas.  tadi pagi pergi ke kampus buat ngajuin perbaikan instrumen penelitian ke dosen pembimbing, lemes, lambung sakit. di pikiran cuman ada "takut ditolak lagi". tapi setelah sejam nunggu, dosen pun dateng, liat instrumennya, dan eng ing eng... instrumen gue diterima...!!! Secara nggk sadar, gw senyum, nggk bisa nahan seneng, ceria mendadak. asam lambung mendadak turun drastis, pusing ilang, dan kaki yang lemes jadi kuat, MENDADAK..!

ya... itulah kekuatan pikiran..!
makanya kalo di Islam ada mutiara hikmah yang terkenal banget yaitu "Allah adalah sesuai prasangkamu..!"
it's represented bahwa prasangka itu adalah manifestasi dari pikiran-pikiran kita tentang Allah itu sendiri, so, semua akan sesuai sama apa yang diprasangkakan..!
di dunia awam yang bermuatan psikologi pun senada, banyak afirmasi-afirmasi seperti "Keep positive thinking", atau "Stay positive" . semua itu adalah untuk mengundang hal-hal yang positif dalam keseharian kita..

ngelantur sih emang, namanya juga curhat, hehe..
pelajaran yang bisa diambil hari ini itu kalo bisa disimpulin itu ya sebagai berikut, cekidot...! :D

>>> Bersungguh-sungguhlah, tapi jangan memaksa..! Allah tau lho kapasitas kita sebagai manusia..
>>> jangan sok tau ya.. Masa depan itu bukan urusan kita. Yang jadi urusan kita adalah apa yang kita lakukan sekarang..! termasuk apa yang kita pikirkan sekarang, Stay Positive guys..! :D
>>Nikmati setiap perjalanan hidup, sepelik apapun, seheboh apapun, serumit apapun, karena sensasi "seneng" di akhir perjalanan sedang menanti... :)

keep positive thinking ajj deh ya.. Nggk ada guna bernegatif-negatif ria... cuman bikin diri dan orang laen kesel membabi buta, hehe...

Minggu, 19 Juni 2011

The Last Business Here, SKRIPSI..!

Bab berapa? udah penelitian? kapan sidang? kapan wisuda?
what a damn question...!!
yup, that's nice no more buat sekarang..

skripsi.. cuman satu lagi yang ngebuat gw bertahan di sini sebagai 'mahasiswa'.
tidak bisa dipungkiri, baru kali ini gw cukup tidak senang dengan kata 'perfect' dan 'ideal'. dua kata yang gw jadikan landasan ketika memilih tema skripsi. kata beberapa temen,skripsi gw akan jadi skripsi yang hebat.
tapi, jujur, gw tidak suka statement itu, yang gw butuhkan saya ingin cepat lulus, no matter what quality of my thesis..!
kalo boleh gw share, banyak banget temen2 seangkatan yang berbeda universitas udah pada lulus, bahkan ada yang hanya 3,5 tahun total studi S1 nya. tapi mohon maaf, di mata gw mereka (beberapa) tidak bisa gw akui sebagai mahasiswa oke yang kemampuan/kompetensi akademiknya di atas gw. Tau kenapa gw berpendapat seperti itu? check it out..!!
First, kuliah di universitas apa dulu mereka itu? universitas sekelas bla bla bla biasanya nggk punya quality control yang bagus, bahkan cenderung "lack".
second, jurusan apa? jurusannya pake metodologi apaan?? itu juga perlu dipertimbangin ya..
third, sistem bimbingan? jelas ini ngefek banget guys... i really feel it...!

yaa.. kurang lebih itu tiga faktor yang berkontribusi banyak dalam penyelesaian skripsi. Satu faktor lagi yang belom disebut, what a "Faktor LUCK", ini jelas berkontribusi banget..!

hm... kesannya defense banget ya ?? ya gitu deh.. namanya jg lagi deadlock, hehe...
bukan apa-apa, semua ini karena fenomena "unfair comparative" yang ada di lingkungan tetangga-tetangga guee...
banyak temen-temen mama yang bangga bnget anak2nya udah lulus, automatically it effect my mother mind..
salah satu efeknya jadi makin sering sms "kapan selesai skripsinya?", "cepet selesein skripsinya biar nggk repot" dan banyak lagiii...
ngedenger cerita mama ttng kesuksesan temen2nya mncertakan kelulusan anak2nya, pengen banget gue ngomong, "heiiii hellloooo.... pemirsa...! anak loe kuliah dimana? tuntutannya beda kaleee ma guee...! just be proporsional heiii..." berasa di dzalimi deh...

tapi.. apapun yang terjadi, kalo kebetulan yang baca artkel ini senasip sama gw, kita harus pintar2 menyikapinya... tunjukin kalo kita beda, kita lebih oke melalui karya dari sekarang maupun pasca kita lulus...

pelajaran yang bisa gw ambil dari 'frustrasi' gw sekarang itu adalah..
:: kita nggk boleh jadi alergi ngejalanin fluktuasi tantangan dalam skripsi.. sabar guys, pasti selesai, pasti ada ujungnya...!

:: kita harus pintar2 tutup mata tutup telinga alias selektif sama coment orang.. mereka cuman liat kita dari luar. yang lebih tau jatuh bangunnya kita nyelesein skripsi kan kita. So, stay cool ajj ! (meskipun keselnya pasti susah dihindarin, hehe...

:: Rajin bimbingan, rajin bdoa, rajin memotivasi diri, rajin sabar..! itu sih pasti, :D

jadi inget kata-kata temen gw tentang skripsi, gini katanya:
"skripsi itu bukan cuman maslah penyelesaian studi, tapi juga maslah pendewasaaan diri...!"
gw sih setuju, bnyak belajar bgt dari skripsi yang lagi gw selesein, loe jg donk?? yaa... let show that we could be so friendly for our thesis...!!! Go..Go..Go...!

Rabu, 15 Juni 2011

Tik tak tik tak tik tak..!

Bandung, 10 Juni 2011
20:19

tik tak tik tak tik tak..!
asing,
kesunyian yang bising..!

tergelak, mungkin kelak.
disini...meringis, sepi..

dialog hasrat mengguncang panggung yang roboh..
sudah tiada tiang menyangga,
jatuh, sakit, terkapar, dalam diam.

Tanda tanya


Terdengar sayup, membuat tatap kian kabur..
Akal yang berusaha membunuh jelaga seakan tumbang oleh deru takut yang menggila..
Haruskah asa ini meredup?

Awan yang pekat mulai memenuhi langitku,
Entah kan berganti hujan atau hanya berlalu,
Sungguh mencekam,
Haruskah ku teriakkan takutku?

Surat untuk sahabat...

Dear sahabat..
Aku sedang ingin menyandarkan rasa padamu.
Tahukah kau, kini aku sedang mengalami paradoks yang jua belum berujung.
Aku benar-benar sedang berada di satu titik yang tidak mungkin kukendalikan sendiri.

Warna pandangan nampak begitu banyak, dan tidak sedikit yang kontras sekali membuat mataku sakit, lalu membuat kepala ini pusing..
 terkadang saat ku merasa tak mampu lagi menahan sakitnya, ku relakan diriku untuk pingsan sejenak, tak sadarkan diri.
Sejenak..
Kelu sekali rasanya mengungkapkan apa yang sebenarnya terpikir,
Enggan sekali untuk beranjak melangkah..
Hanya ingin terdiam sejenak tanpa apapun, bersama deru nafas yang kerap kali tersengal, saja..!

Tak terasa, ternyata tak lagi sejenak..
Sudah terlalu lama ku taksadarkan diri..
Betapa tersontak rasa ini saat terbangun..

Nampak Puzzle cita yang tak sempurna, kata bijak yang tak terbalas, puisi cinta yang belum usai, tangis dan luka yang terabaikan, diksi cerita yang salah, tawa yang tak seharusnya, rindu yang berbayang..

Arrrghh.. memang sudah terlalu lama…!

Duhai sahabat..
sahabat kata yang kuanggap tepat untukmu, entah benar atau tidak, aku tak peduli..

Meski terlalu lama ku tak sadarkan diri,
Tahukah kau?
disini kudekap asaku tentangmu,
menerka masa ku nanti bersamamu..
mencari riak rindu yang tak berbayang,
menggetarkan jelagamu tentang kita..

*
‘sahabat’ coloured whole of my life with so many moment..  sorry because of me and myself.. I take a pleasure acceptance from all of u.. Thanks for being special part of my life..