Jejak pertama
Pertama kali ke Bali tahun 2010. Berangkat
bukan untuk liburan, tapi mengikuti rapat kerja nasional organisasi IMABKIN
(Ikatan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Indonesia). Yaa... namanya rapat,
meskipun ada alokasi field trip, waktu terbatas.
Sebelum sampai di Bali, dipikir
bisa jajal seluruh tempat hanya dalam satu hari. Ternyata tidak. Sehari di Bali
hanya bisa ke beberapa spot saja. Kita harus mempertimbangkan kesesuaian rute.
Nah, untuk kamu yang akan
berangkat ke Bali untuk pertama kali, pastikan waktu nggak mepet-mepet dan sudah menentukan destinasi yang ingin dituju. Setelah itu pertimbangkan akses, jarak tempuh, dan waktu tempuh dari Bandara Ngurah Rai atau Pelabuhan
Gilimanuk. For your information, jarak tempuh dari pelabuhan itu bisa
berjam-jam sampai Denpasar. Apalagi kalau sudah sampai Denpasar, siap-siap
ketemu macet layaknya ibu kota lainnya :/
Singaraja
Undiksha - Singaraja adalah tempat
diadakannya rapat kerja kali itu. Konon katanya daerah Singaraja termasuk daerah dengan
mayoritas penganut muslim. Tapi meskipun begitu, bangunan kampus dan perumahan sekitar tetap mengusung arsitek khas ala-ala
pura. And it's beautiful!
Kami para peserta yang berasal dari luar Bali (apalagi yang baru nginjek Bali seperti saya) dibuat terkagum-kagum dengan arsitektur kampus Undiksha yang Bali banget.
Kami para peserta yang berasal dari luar Bali (apalagi yang baru nginjek Bali seperti saya) dibuat terkagum-kagum dengan arsitektur kampus Undiksha yang Bali banget.
Bisa dikatakan, kearifan lokal sangat dijunjung tinggi di sana.
Wangi dupa dan sesajen
bunga-bunga ada di setiap gedung. Seakan tak ingin sedetikpun membuat kita lupa
akan eksotika wewangian Bali #eaaaaa.
Di perjalanan ke Bali untuk
pertama kali itu, saya jadi tahu kalau untuk jajal Bali kita perlu kendaraan
pribadi. Karena untuk masuk ke spot wisata, lokasinya biasanya agak masuk-masuk
ke dalam. . Jalannya berkelok-kelok,
layaknya jalan menuju pantai.
Waktu itu, memanfaatkan alokasi field trip setelah agenda rapat selesai, saya dan teman-teman memutuskan
rental mobil bareng-bareng. Kami menggunakan APV plus bapak sopir yang baik
hati. Waktu itu kami merogoh kocek 400rb. Karena memang tidak seharian full. Kami
harus kembali ke pelabuhan sore harinya. Bisa dibilang, kami hanya rental
setengah hari aja.
Ada kejadian lucu, ketika di
perjalanan menuju Pantai Sanur, kami tersadar hanya berputar-putar di tempat
itu-itu saja. Sampai akhirnya bapak sopir nyuruh kita tobat dan bersihkan
pikiran kotor, hahahaha...
Entah mitos atau bukan, tapi emang kejadian. Setelah bapak sopir bilang gitu, temen-temen langsung koreksi pikiran kali ya, dan tadaaaa sampailah kita ke tempat tujuan.
Entah mitos atau bukan, tapi emang kejadian. Setelah bapak sopir bilang gitu, temen-temen langsung koreksi pikiran kali ya, dan tadaaaa sampailah kita ke tempat tujuan.
Bapak sopir nampak seperti
penganut Hindu yang taat. Beliau menyampaikan kalau di Bali ini hidup tenang
dan alam akan menghukum siapapun yang berbuat kerusakan. Meskipun saya berbeda
agama dengan beliau, tetep saya salut! Ciyee..
Danau Kintamani
Kunjungan ke danau ini sebenernya cuman di area atas aja. Karena kalo ke danau nya harus muter-muter lagi kata bapak sopir. Tapi dari arah atas malah bagus view danaunya. Udaranya sejuuuk. Di sepanjang jalan banyak anak-anak dan remaja yang berjualan gantungan kunci secara asongan.
Pasar Seni Sukowati
Kemanapun destinasinya, pasti
mikir harus bawa oleh-oleh donk. Nah, ketika ke Bali pertama kali, yang saya
pikirkan adalah bisa beli apapun yang murah tapi ada tulisan Bali – nya. Hahhaha..
Karena kocek para mahasiswa ini terbatas, hampir serombongan belanjaannya sama: gantungan
kunci, dan kaos. Saya menambahkan sarung bali dan udeng dalam list.
Di Pasar Sukowati ini tempatnya
belanja murah. Cocok banget sama budget kami waktu itu. Bentuk pasarnya tradisional,
kayak pasar kebanyakan. Hanya yang diperjualbelikan mostly adalah souvenir.
Pasarnya luas. Dan item-item nya pun nggak kalah bagus sama yang di toko-toko ntu tuuh (nunjuk toko sembarang, haha.. ) Di pasar ini, pinter-pinter aja nawar. Inshaallah mabrur. Wkwkwk...
Pasarnya luas. Dan item-item nya pun nggak kalah bagus sama yang di toko-toko ntu tuuh (nunjuk toko sembarang, haha.. ) Di pasar ini, pinter-pinter aja nawar. Inshaallah mabrur. Wkwkwk...
view Pasar Seni Sukowati dari parkiran (dok.pribadi) |
Pantai Sanur
Setelah belanja oleh-oleh, perjalanan dilanjutkan ke Pantai
Sanur. Pantainya waktu itu ramai sekali. Mungkin efek weekend. Di Sanur juga berderet penjual baju-baju pantai dan souvenir, selayaknya pantai pada umumnya.
Ssst... ada kejadian lucu lagi nih. Dari parkiran
kami berjalan ke arah pantai. Lumayan jauh, lebih dari 30 meter. Di perjalanan,
salah satu teman saya termasuk orang yang agamis, sibuk istighfar. Saya bingung
kenapa. ternyata dia melihat bule pake baju bikini two pieces. Ow ow! Itu rejeki,
jangan ngedip. Haha *joking. Maappp bapak ibu ustadz ustadz/ah. :D
aktifis yang serada salah kostum haha.. |
**
Jejak kedua
Kali kedua ke Bali Tahun 2012. Beberapa
hari setelah resepsi pernikahan di kampung saya dan ngunduh mantu di kampung
suami. Pernikahan maraton, ngos-ngosan. Jadi trip ke Bali kali itu kurang pas
kalau disebut bulan madu, karena mepet banget waktunya. Kejar-kejaran dengan
jatah cuti suami dan tiket ke Pekanbaru Riau. Kami hanya dua hari di Bali
include perjalanan Gilimanuk – Denpasar.
Pantai Kuta lah destinasi
terdekat yang bisa dituju. Setelah check in di penginapan, kami baru bisa
keluar jam 11 maleman. Tapi ada hal unik, kami keliling di sekitaran Kuta, Hard
Rock Cafe, Legian, sampai ke pusat oleh-oleh Krisna pake sepeda ontel bermotif warna
warni pelangi punyanya temen suami yang stay di Bali. So romantic..! meskipun
pegel juga pinggang, haha..
![]() |
honeymoon in a rush! |
**
Kali Ketiga...
Nah, kali ketiga kunjungan ke
Bali kami lakukan di Tahun 2015. Setahun lalu ya. Kala itu trip berjalan sangat
seru (((MEMUASKAN))) ! Haha..
Meskipun masih banyak tempat
terlewatkan. Kembali lagi, karena keterbatasan waktu ya. Jadi kalo mau ke Bali
emang perlu berminggu-minggu biar semua terjajal, tapi siap-siap aja nggk bisa
move on :D
Pulau Menjangan
Kami memulai trip dari Banyuwangi
(kampung suami). Eksplor Banyuwangi aja udah bikin seneng. Eh dilanjut trip ke
Bali Barat. Kami dapet akomdasi gratis menuju Pulau Menjangan. Katanya, destinasi
keren untuk snorkling. Kenyataannya, kereeeen banget!
Nama Pulau Menjangan diambil dari hewan endemik di pulau tersebut: Menjangan, yang artinya rusa. dari kunjungan ke pulau ini saya jadi tahu kalau rusa ternyata bisa kuat berenang menyebrang lautan, lho.
Pulau Menjangan masih termasuk wisata eksklusif. Belum terlalu ramai. Kita bisa nyebrang melalui Banyuwangi, atau Bali. Kami tentu menyebrang dari Banyuwangi. Kali itu kami menggunakan kapal kecil. Saya tidak hanya pergi berdua, tapi bersama dua bule pasangan kekasih dari Switzerland, pengemudi kapal beserta asistennya haha.., plus adek ipar dan suaminya sang sponsor. Suami adik ipar kebetulan bekerja sebagai Polisi Air Laut yang juga investasi alat-alat Snorkling. That’s why perjalanan kami GRATIS!! *rejeki anak sholeha pemirsa*
Pulau Menjangan masih termasuk wisata eksklusif. Belum terlalu ramai. Kita bisa nyebrang melalui Banyuwangi, atau Bali. Kami tentu menyebrang dari Banyuwangi. Kali itu kami menggunakan kapal kecil. Saya tidak hanya pergi berdua, tapi bersama dua bule pasangan kekasih dari Switzerland, pengemudi kapal beserta asistennya haha.., plus adek ipar dan suaminya sang sponsor. Suami adik ipar kebetulan bekerja sebagai Polisi Air Laut yang juga investasi alat-alat Snorkling. That’s why perjalanan kami GRATIS!! *rejeki anak sholeha pemirsa*
Tapi si Gratis ini tetep ada
syaratnya, saya dan suami diminta jadi translator selama perjalanan. Gak apa-apa
lah, sing penting liburan gretong!
![]() |
kami yang bahagia |
Actually, its our first snorkle
experience. Iya, saya mah apa atuh baru kali itu berani snorkling, karena
bersama si penjaga hati #eaaaa
Sayangnya kamera underwater si
ade ipar ketinggalan dan kamera underwater si bule pun agak rusak gitu. Kamera underwater
kami? Masih di toko! Haha
But the moments was captured in
our hearts. Uhuk!
![]() |
welcome to Pulau Menjangan |
![]() |
si ade ipar sama kakak iparnya selfie euy! |
Di Pulau Menjangan ini ada
beberapa spot untuk snorkling, tour guide udah tahu spot-spotnya. Kami waktu
itu menjajal 3 spot. Ombak cukup besar di perjalanan. di spot pertama, saya
diajarkan mengambil dan membuang nafas ketika snorkle. Jadi ngambil dan buang
nafas lewat mulut. Hidung nggak difungsikan. Dan saya murid yang teladan,
langsung bisa donks. Ade ipar malah sempet gelagapan dan kapok nyebur. Tapi ketika
melihat gelapnya lautan dari arah dalam (area untuk diving) saya sempat panik. Dan
dari pengalaman ini, nampaknya saya nggak akan pernah berani jajal Diving,
atuuuuut! Kebayang film Shark. Kita nyelem tau tau dilahap hiu. Amit-amiiit
dah!
![]() |
ciyee couple snorkle ciyee |
Pertama kali snorkling, langsung
di salah satu spot snorkle terbaik di negeri ini, ketemu clown fish semodel si
Nemo, liat bintang laut, ikan biru, ikan warna warni, sampe bisa nyaksiin
sendiri yang namanya bulu babi. Awesome!
Trip bareng mertua
Keesokan harinya kami lanjut
menuju Bali dari Gilimanuk. Kali ini asiknya saya dan suami keliling Bali pake sepeda motor. Bersama papa mama mertua yang juga pake motor.
Family touring kitaaa~ yuhuuu!
Enaknya pake motor adalah kita
bisa masuk ke pantai-pantai yang dilewatin dengan bebas, bayar parkir nggak
mahal, dan lebih fleksibel. Nggak enaknya, kalo hujan turun perjalanan harus
tertunda. Tapi kalau nyaman lanjut pake jas hujan, silakan :)
![]() |
mampir, nemu pantai asik di perjalanan |
Sssstttt.... enaknya touring sama
mertua apa coba?? Apa-apa dibayarin. Mau ini itu dijabanin, bwahahahaha #menantukurangajaaaarrr!
Saya menjelma bak ratu dalam
perjalanan, alias sang penentu destinasi. Haha.. nggak mau tahu itu dimana dan
gimana, pokoknya harus sampe! Nah kan emang dasar #menantukurangajaaaarrr!
Untungnya mertuanya baik nggak
ketulungan *salim, sungkem sama si mama papa mertue!
Sunset di Tanah Lot
Keberuntungan tengah memeluk
kami. Sore hari kami sampai di Tanah Lot. Papa agak lupa lupa rute, tapi
demi mantu kesayangan, ketemu juga itu lokasi Tanah Lot. Di sana kami sibuk
foto-foto. Menatap indahnya laut lepas. Ombak berkejaran, semakin
menggapai-gapai ke arah dalam sekitaran Batu Bolong.
Pada kesempatan kali itu, kami melihat ular suci yang dijaga oleh bapak kuncen di sebuah gua. Kirain ulernya gede, ternyata kecil. Kurang tahu juga kenapa disebut ular suci, anyone knows?
Pada kesempatan kali itu, kami melihat ular suci yang dijaga oleh bapak kuncen di sebuah gua. Kirain ulernya gede, ternyata kecil. Kurang tahu juga kenapa disebut ular suci, anyone knows?
![]() |
ular suci alias holy snake di Tanah Lot |
Dan puji syukur, kami beruntung menyaksikan sang surya tenggelam di Tanah Lot. Romantis!
![]() |
Sunset di Tanah Lot |
Semakin gelap, air semakin pasang. Ketika beristirahat, belakangan kami tahu malam itu ada pertunjukkan Tari Kecak. Ah, itu kan impian si saya yang belum kesampean. Suami pun tahu itu. dasar suami sholeh ya, dia langsung ngajak ke lokasi. Papa mama mertua memilih menunggu di sekitaran ruko oleh-oleh – belanja. Berlarian kami menuju lokasi pertunjukkan, sampe lepas sandal, karena memang pertunjukkan akan dimulai dalam waktu kurang dari 10 menit. Sedangkan lokasi pertunjukkan dengan tempat kami duduk itu ujung ke ujung, jauuuuh.,
sampai di loket langsung beli tiket (Rp. 50.000/org). pertunjukkan sudah dimulai kurang lebih 10 menit kata si mbak penjaga loket.
Finally, we made it!
![]() |
part of performance |
Selepas dari Tanah Lot, kami
lanjut cari penginapan. Semua buta arah. Haha..
Destinasi kedua yang ingin sekali
didatangi adalah Pantai Pandawa. Papa mertua sibuk mikir harus di daerah mana
menginap, agar tidak terlalu jauh dari lokasi yang saya sebutkan. Beliau tidak
tahu pantai itu tepatnya dimana, hanya tahu daerahnya saja.
Sambil mikir, kami mampir ke
sebuah kedai bakso. Dunia emang kadang terlihat sempit banget ya.. ternyata
penjual bakso sekampung sama papa mama mertua. Dari obrolan kami malam itu,
kami diarahkan ke sebuah penginapan. Katanya dekat Pantai Pandawa dan murah! Ternyata
benar, murah dan searah ke Pantai Pandawa.
![]() |
kami di depan kamar penginapan, and it was my birthday! :D |
Pantai Pandawa
Tadaaaa... sampailah esoknya kami di
Pantai Pandawa. Eksotis! Tebing-tebing alami menjulang tinggi, dibelah kayak
belahan puding. Dari arah atas, laut lepas bak primadona yang tengah ranum.
Memasuki kawasan pantai, kita akan
disambut patung-patung tokoh pewayangan mulai dari Dewi Kunti sampai Pandawa
Lima.
![]() |
salah satu patung di area kedatangan: Dewi Kunti |
Waktu saya kesana masih ada
pembangunan di arah belakang pantai, mungkin sekarang udah lebih ketje yaa.
![]() |
full team in action :D |
![]() |
pantai nya hijauuuuu~ indah |
Setelah kenyang santap aroma Pantai Pandawa, kami lanjut
menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK). Waktu tempuh sekitar 1 jam kalo nggak salah.
Di perjalanan ke arah GWK sebenarnya melewati beberapa destinasi seperti Pantai
Nusa Dua Bali dan banyak spot wisata lain. Tapi kami nggak mampir, alasannya: waktu!
Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Sampai di GWK, kita nggak
langsung ketemu patung raksasa Wisnu dan Burung Garuda nya. Tapi kita memasuki
kawasan seperti mau masuk ke area real estate.
GWK merupakan destinasi wisata
kontemporer. Di dalam area GWK kita bisa melihat pertunjukkan teater, tari-tarian,
wisata belanja, juga memasuki galeri-galeri seni.
Icon di GWK ini adalah
patung-patung besar. Dua patung terbesar adalah Patung Wisnu dan Garuda. Konon katanya
(baca di brosur) nanti dua patung itu akan disatukan jadi satu patung raksasa
Wisnu bersama Burung Garuda utuh. Seniman patung yang terlibat adalah
seniman-seniman terbaik Indonesia. Salah satu penggagasnya adalah lulusan ITB. Megaproyek yang indah.
![]() |
what is he doing? haha |
Tapii dibanding
destinasi lain, GWK termasuk mahal. Karena ada beberapa pertunjukkan atau
wahana yang harus dibayar terpisah di dalam. Kami waktu itu hanya berfoto di
depan patung-patung, makan di area bazar, dan nonton sendratari.
![]() |
take a picture after performance, bareng penari dan mama mertua kesayangan :* |
Setelah itu kami kembali pulang. Di perjalanan pulang papa mertua mengajak kami silaturahmi ke tempat sobat lamanya. Makan-makan lagi. Kemudian pulang menuju rumah mbah uti yang pasti udah kangen saya #eh.
Ssstt...! ada cerita seru dan inspiratif tentang sobat papa mertua ini. Next time saya tulis :)
**
ketika Bali menjelma serupa kekasih yang tak lekang kerinduan terhadapnya. Tuhan, izinkan kami untuk kembali ke Pulau Dewata ini sekali lagi, sekali lagi, lagi, dan lagi.
Saya tinggal di Bali sedari kecil dan vitaminsea di sini selalu menarik. Walau cuma Sanur dan sepedaan bikin mood tambah OK XD
BalasHapusBtw mbak, daerah yang mayoritas Muslim itu Jembrana. Banyak umat Muslim keturunan Bali di sana. Jadi namanya masih ada pakai Putu, Kadek, Komang, Ketut. Tapi itu informasi yang aku dapatkan dari teman kampus dulu sih. XD
Terus masalah pikiran kotor, ada benarnya. Tapi memang kita harus berhati hati dalam berkata atau berbuat di alam. Sesimpel jangan berkata kasar saat masuk Pura dan menaati tidak masuk Pura saat menstruasi aja. Takut kenapa - kenapa atau diikutin. :')
vinasaysbeauty.blogspot.com
ooooh Jembrana ya mbak. aku dapet info dari temen di Undiksha ttng ini. new insight niih. thanks yaa..
Hapusmbak tinggal sekitaran Sanur ? aaah senangnya stay in paradise..
iya lho, auranya itu nenangin emang kalo udh sampe sana. sampe ada dosenku bilang kalau rapat di sana bawaannya jadi kaleum nggak berkonflik, hehe..
Bali, see you when i see you [soon] :D
Saya jadi ketawa yg disuruh hilangkan pikiran kotor itu :D Nice ya family traveling-nya :)
BalasHapusiya, memorable mbak :D
Hapusjadi sejak saat itu, kalo ke sana otomatis ngeset pikiran hihi..
Waah, mayan banyak spot yang belum kesampean waktu berkunjung ke Bali. Dan itupun saya baru pertama kalinya hahaha...
BalasHapusemang hampir tiap meter itu indah kan disana ya mbak..
Hapussebulan di sana baru kenyang kali ya? atau malah nggak mau balik haha
memang bali itu bikin kangen
BalasHapusiya banget mbak. yuk kesana lagi #eh :D
Hapusternyata ada banyak tempat yang belum saya kunjungi di Bali...
BalasHapussama mbak, saya juga masih nyimpen banyak list nih. semoga segera dapet rejeki ke sana lagi, minum vitaminSEA banyak-banyak hehe..
Hapusyang udah berhasil disambangi mana aja nih ?