kau menangis meratapi kesalahan. kau bilang kau tak bisa melupakannya. aku tergugu mendengarnya di balik jendela. menangisi masa depan yang tak dinyana
namun tetiba aku dikejutkan oleh sebuah sentuhan.
"sudah waktunya sarapan, sayang. ayo bangun."
senyuman pagi itu masih milikku.
cinta, lihatlah.
bahkan dalam tidur pun sungguh takut kehilangan kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar