Rabu, 15 Juni 2011

Surat untuk sahabat...

Dear sahabat..
Aku sedang ingin menyandarkan rasa padamu.
Tahukah kau, kini aku sedang mengalami paradoks yang jua belum berujung.
Aku benar-benar sedang berada di satu titik yang tidak mungkin kukendalikan sendiri.

Warna pandangan nampak begitu banyak, dan tidak sedikit yang kontras sekali membuat mataku sakit, lalu membuat kepala ini pusing..
 terkadang saat ku merasa tak mampu lagi menahan sakitnya, ku relakan diriku untuk pingsan sejenak, tak sadarkan diri.
Sejenak..
Kelu sekali rasanya mengungkapkan apa yang sebenarnya terpikir,
Enggan sekali untuk beranjak melangkah..
Hanya ingin terdiam sejenak tanpa apapun, bersama deru nafas yang kerap kali tersengal, saja..!

Tak terasa, ternyata tak lagi sejenak..
Sudah terlalu lama ku taksadarkan diri..
Betapa tersontak rasa ini saat terbangun..

Nampak Puzzle cita yang tak sempurna, kata bijak yang tak terbalas, puisi cinta yang belum usai, tangis dan luka yang terabaikan, diksi cerita yang salah, tawa yang tak seharusnya, rindu yang berbayang..

Arrrghh.. memang sudah terlalu lama…!

Duhai sahabat..
sahabat kata yang kuanggap tepat untukmu, entah benar atau tidak, aku tak peduli..

Meski terlalu lama ku tak sadarkan diri,
Tahukah kau?
disini kudekap asaku tentangmu,
menerka masa ku nanti bersamamu..
mencari riak rindu yang tak berbayang,
menggetarkan jelagamu tentang kita..

*
‘sahabat’ coloured whole of my life with so many moment..  sorry because of me and myself.. I take a pleasure acceptance from all of u.. Thanks for being special part of my life.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar