Sekian kalinya dihadapkan pada hal yang menuntut keikhlasan. Ya, selalu tidak mudah kalau kita menyematkan kata IKHLAS.
Siang tadi sekitar pukul 12.00 siang, hape berbunyi menandakan sms masuk. LED nya kedap kedip terus. kebetulan hari ini sedang tidak antusias bergaul dengan si Xavier - nama hapeku.
dan ketidakantusiasan alias kemalasan itu pun berlanjut dengan perasaan yang bisa dinamakan kesal, kecewa, ya semacam itulah.
SMS itu dari partner backpacker-ku, kami memang berencana backpacking ke JOKJA tanggal 27 Desember ini, dua hari setelah hari ini lebih tepatnya. Dan tetiba dia membatalkan, alasannnya membuatku merasa tidak punya kewenangan untuk marah, acara keluarga. Respon terbaikku adalah: Give No Coment !
Di satu sisi..
aku begitu kesal dan kecewa. semua sudah aku siapkan. semua sudah terlanjut terimajinasikan. Sekatenan Jokja, Malioboro malem-malem, wisata-wisata kuliner, sarapan pagi di pecel Beringharjo, lantunan gamelan keraton, becak-becak jokja, ah banyak lagiii lah. rencana lepas penat di kota kesayanganku kini tinggal rencana. Ya, Batal semuanya. tiket kereta tinggal berwujud kertas yang tidak bisa membawaku kemana-mana.
Di sisi lain..
aku teringat kalau semua terjadi bukan tanpa maksud, atau lebih kita kenal sebagai takdir yang pasti baik. mungkin ada yang diinginkan sang Mahakuasa atas perjalanan yang batal ini. tapi entahlah, aku mungkin belum sepenuhnya bisa menerima, apalagi membaca keinginan-keinginan Allah - Tuhanku yang Mahaagung.
jujur saja, masih tersisa esok hari untuk menerima segala kemungkinan. kemungkinan pertama, partnerku tidak jadi membatalkan rencana kami (ngetiknya diiringi amin yang unlimited!). kemungkinan yang kedua, aku bisa mendapat inspirasi lain, pergi sendiri misalnya. tapi untuk yang kedua ini, tidak ada amin sama sekali. tahun lalu aku kesana sendirian, dan mati gaya! kemungkinan ketiga, aku dapat partner baru. semoga ya. dan the last, samasekali BATAL!
kemungkinan yang terakhir inilah yang aku sebut sebagai kemungkinan yang perlu kerelaan yang unlimited. say goodbye sama semua imaji dan ekspektasi.
aku harus gimana? Eugh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar