Ide bisa datang kapan saja dan dimana saja.That’s why jangan pernah menutup ruang untuk selalu terbuka pada apa saja, selama FILTER Pikiran dan Perasaan always ON!
Related to those lil quotes, ada cerita yang tak terduga ketika mampir ke rumah orang tua, short-mudik mungkin lebih tepatnya hehe...
Setelah lebih dari setahun tidak
pulang, banyak kekangenan yang dilampiaskan' di waktu yang terbatas. Ya, kami
(saya dan suami) hanya punya waktu seminggu untuk stay di kampung halaman saya:
Tasikmalaya.
Mulai dari berburu bakso langganan dari zaman SMP dulu, martabak
telor yang aduhai rasanya, cimol, cilok, dan banyak lagi. Konon katanya
sekarang kampung halaman saya ini seringkali disebut surga kuliner semisal Bandung.
Seminggu nggak akan cukup memang. Hiks..!
Makanan pedas dan gurih selalu
yang saya kangenin. Sampai-sampai ketika di Riau, saya sering minta dikirimi
makanan beginian, mulai dari makroni (sebutan untuk macaroni kering yang
digoreng lalu diberi bumbu), seblak instan, kerupuk seblak, basreng alias baso
goreng, dan mostly rasanya sama GURIH & PEDAS!
Di kunjungan kali ini ada suguhan
yang beda di toples kesayangan mama. Rasanya tetep yaa GURIH, PEDAS,
tapiiii.... ada sensasi seger dan wangi. Penasaran, menghayati rasa ceritanya
#ceileh, dan ‘Oooooh jeruk purut ini!’
Rasanya unik, teksturnya juga asik. Crunchy gak mikin gigi harus berusaha keras buat ngunyah.
“Ini apa ma? Enak! Kayak sumpia
tapi kok nggak ada isinya?” tanya saya ke mama waktu itu. Pertanyaan sekaligus
kode-kode biar disiapin untuk saya bawa ke Malang (tempat tinggal baru saya),
hehehe...
“nggak tau namanya apa. Nanti
bawa aja kalo suka.” Saut mama.
Yeay, KODE DITERIMA!!! Haha
Lanjutannya ya seminggu sudah
berakhir, sudah waktunya pulang. Ditemani bungkusan sumpia tanpa isi. Masih kangen
keluarga, juga masih banyak spot kuliner yang belum sempat didatangi. Tapi
banyak hal sudah menanti di Malang. I must go, no matter what gitu lah.
DI KERETA API Kami nyemilin sumpia tanpa isi
tersebut. Enak, ringan, gurih, pedas, tapi nggak lebay!
SESAMPAINYA DI MALANG
Kami ketemu beberapa temen lama, sambil
ngebagi oleh-oleh sumpia ini. tanggapannya mereka bilang ini enak. Dan ada yang
nanya, “ini belinya dimana? Pengen lagi aku!”
Waaaaaah, tiba-tiba “TING!” otak
saya dan otak suami berada di satu frekuensi yang sama:
Kenapa nggak kita jual aja ya? Selain bisa mengembangkan home industry di kampung halaman sana, kita juga bisa membagi enaknya, gurihnya, pedesnya makanan ini ke semakin banyak orang.
Daaaaan TADAAAAAA...
si imut gurih, pedas, seger, nggak lebay :) |
Sejak itu lahirlah #sumpiajeprut
di Kota Malang Indonesia. Diproduksi di Kota Tasikmalaya. Kok bisa
#sumpiajeprut sih namanya? Aku ceritain segera! :D
Alhamdulillah sekarang sudah
semakin banyak yang merasakan gurih-gurih pedasnya Sumpia Jeprut. 100 bungkus
pertama berhasil terjual di tiga minggu pertama. Semoga panjang umur sehat
selalu ya Sumpia Jeprut.
Mau cobain gurih pedas segernya
sumpia jeprut kami? Bisa diorder online kok via IG nya @sumpia_jeprut. Kindly
follow ya, RESELLER WELCOME juga lho buat yang minat jadi agen jepruters, cincai ((((CINCAIIII)))) bangeeett sharing profitnya. For SURE! :D
Oiya sekarang lagi ada promo tuh,
cek deh! And enjoy it....!
limited only in MARCH ! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar