Jumat, 24 Maret 2017

SUMPIA JEPRUT : The History




Ide bisa datang kapan saja dan dimana saja.That’s why jangan pernah menutup ruang untuk selalu terbuka pada apa saja, selama FILTER Pikiran dan Perasaan always ON!

Related to those lil quotes, ada cerita yang tak terduga ketika mampir ke rumah orang tua, short-mudik mungkin lebih tepatnya hehe...

Setelah lebih dari setahun tidak pulang, banyak kekangenan yang dilampiaskan' di waktu yang terbatas. Ya, kami (saya dan suami) hanya punya waktu seminggu untuk stay di kampung halaman saya: Tasikmalaya. 

Mulai dari berburu bakso langganan dari zaman SMP dulu, martabak telor yang aduhai rasanya, cimol, cilok, dan banyak lagi. Konon katanya sekarang kampung halaman saya ini seringkali disebut surga kuliner semisal Bandung. Seminggu nggak akan cukup memang. Hiks..!

Makanan pedas dan gurih selalu yang saya kangenin. Sampai-sampai ketika di Riau, saya sering minta dikirimi makanan beginian, mulai dari makroni (sebutan untuk macaroni kering yang digoreng lalu diberi bumbu), seblak instan, kerupuk seblak, basreng alias baso goreng, dan mostly rasanya sama GURIH & PEDAS!

Di kunjungan kali ini ada suguhan yang beda di toples kesayangan mama. Rasanya tetep yaa GURIH, PEDAS, tapiiii.... ada sensasi seger dan wangi. Penasaran, menghayati rasa ceritanya #ceileh, dan ‘Oooooh jeruk purut ini!’


Rasanya unik, teksturnya juga asik. Crunchy gak mikin gigi harus berusaha keras buat ngunyah.

“Ini apa ma? Enak! Kayak sumpia tapi kok nggak ada isinya?” tanya saya ke mama waktu itu. Pertanyaan sekaligus kode-kode biar disiapin untuk saya bawa ke Malang (tempat tinggal baru saya), hehehe...
“nggak tau namanya apa. Nanti bawa aja kalo suka.” Saut mama.

Yeay, KODE DITERIMA!!! Haha

Lanjutannya ya seminggu sudah berakhir, sudah waktunya pulang. Ditemani bungkusan sumpia tanpa isi. Masih kangen keluarga, juga masih banyak spot kuliner yang belum sempat didatangi. Tapi banyak hal sudah menanti di Malang. I must go, no matter what gitu lah.

DI KERETA API Kami nyemilin sumpia tanpa isi tersebut. Enak, ringan, gurih, pedas, tapi nggak lebay!

SESAMPAINYA DI MALANG

Kami ketemu beberapa temen lama, sambil ngebagi oleh-oleh sumpia ini. tanggapannya mereka bilang ini enak. Dan ada yang nanya, “ini belinya dimana? Pengen lagi aku!

Waaaaaah, tiba-tiba “TING!” otak saya dan otak suami berada di satu frekuensi yang sama: 
Kenapa nggak kita jual aja ya? Selain bisa mengembangkan home industry di kampung halaman sana, kita juga bisa membagi enaknya, gurihnya, pedesnya makanan ini ke semakin banyak orang.
Daaaaan TADAAAAAA...



si imut gurih, pedas, seger, nggak lebay :)


Sejak itu lahirlah #sumpiajeprut di Kota Malang Indonesia. Diproduksi di Kota Tasikmalaya. Kok bisa #sumpiajeprut sih namanya? Aku ceritain segera! :D

Alhamdulillah sekarang sudah semakin banyak yang merasakan gurih-gurih pedasnya Sumpia Jeprut. 100 bungkus pertama berhasil terjual di tiga minggu pertama. Semoga panjang umur sehat selalu ya Sumpia Jeprut. 

Mau cobain gurih pedas segernya sumpia jeprut kami? Bisa diorder online kok via IG nya @sumpia_jeprut. Kindly follow ya, RESELLER WELCOME juga lho buat yang minat jadi agen jepruters, cincai ((((CINCAIIII)))) bangeeett sharing profitnya. For SURE! :D

Oiya sekarang lagi ada promo tuh, cek deh! And enjoy it....!

 
varian pedas dan SUPER PEDAS! 

limited only in MARCH !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar