Last but not least. Part terakhir ngobrol bareng zanith tentang Tips Parenting , semoga bermanfaat :)
Obrolan inspiratif sebelumnya: Ngobrol Bareng Zanith Part. 2
Lanjut..
⏩Saya sangat ingin tahu dan ingin semua tahu, bagaimana cara Zanith mengasuh Aka dan Ara, tentu tidak mudah. Saya melihat ada teman yang membesarkan satu anak saja, repotnya bukan main. Dan Zanith terlihat sangat kuat dan berusaha sekali menikmati setiap moment bersama Aka Ara.
Cara saya
mendampingi Aka Ara adalah dengan berusaha membuat mereka bahagia. Saya
berharap kehadiran saya dihadapan mereka berarti untuk masa anak-anak mereka
dan berpengaruh pada masa dewasa nanti. Saya mempersiapkan Aka Ara untuk bisa
"berpisah dengan saya". Saya tidak akan pernah tau sampai kapan
kesempatan saya membesarkan mereka. Kekhawatiran saya terutama Aka yg mungkin
bisa saja bergantung pada orang lain.
Ya Allah semoga para ibu selalu bersuka cita mencintai anak-anaknya. Anak-anak adalah penyemangat hidup saya.
source: akun facebook Zanith
9 Tips Parenting dari Zanith
1. Selesaikan urusan kita (ibu) penuhi kebutuhan dasar kita (ibu)
menjadi ibu harus siap
dengan rutinitas padat dgn anak-anak jadi persiapkan diri kita agar selalu
dalam kondisi fit.
2. Selesaikan urusan pekerjaan rumah tidak bersamaan dengan mendampingi anak.
Biasakan
mengerjakan urusan rumah saat anak tertidur atau sedang bermain diluar rumah,
bersama teman-temannya ataupun dengankeluarga yg lain. Terkadang saat bersamaan
jika kita mengerjakan sesuatu dan anak kita jg masih bersamaan kadang bisa
memicu emosi atau kita akan semakin kelelahan.
3. Jika tidak bisa menyelesaikan pekerjaan rumah sendiri maka delegasikan.
Misalnya, jika
tidak bs mencuci baju kita bs menggunakan jasa cuci baju (loundry), atau saat
kita belum bisa membersihkan rumah Kita bisa gunakan jasa asisten rumah tangga
harian atau saat dibutuhkan.Kita bukan Supermom jadi jangan memaksakan kesempurnaan
saat semua pekerjaan rumah belum selesai. Ada amanah yg lebih utama yaitu
mendampingi anak-anak kita.
4.
Beristirahatlah
Cara
beristirahat setiap orang berbeda, ada yg hanya duduk beberapa menit, menikmati
makanan favorit, membaca buku, mendengarkan musik, atau tidur siang. Cara
beristirahat sy adalah dengan tidur siang, cukup 30 menit disiang hari
(bersamaandengan tidur siang anak) Alhamdulillah membuat sy menjadi lebih segar
saat anak-anak terbangun.
5. Jika ibu bekerja maka persiapkan segala kebutuhan anakdan pastikan pada siapa anak dititipkan (pengasuh, baby day care, atau keluarga).
Bangunlah pola pengasuhan
yg seirama dengan kita. Supaya anak saat
bersama kita (ibu) masih memiliki nilai yg sama. Misalkan, saat anak diajarkan
untuk mengambil minumnya sendiri dirumah (saat bersama pengasuh), ibu bisa
menyampaikan anak boleh melakukannya sendiri tanpa dibantu untuk melatih
kemandirian. Sehingga, nilai yg diajarkan oleh ibu bersamaan jg saat bersama
pengasuh.
6. Yakinlah bahwa anak adalah titipan Allah dan special dimata kita. Kita tidak pernah tau kapan titipan akan dikembalikan pada-Nya.
Maka, berusahalah mendampingi
anak-anak kita dengan baik, cinta, dan kasih
sayang.JikadiamanahianakABK,makabersyukurlahkarenakitasedangdisekolahkanjiwanya
olehAllah.BanyaksekalipelajaranygberartibagiorangtuaygmemilikiABK, diberikan
tentang pelajaran hidup.
7. Komunikasikan segala perkembangan anak-anak kita pada suami.
Ayah dan Ibu berkewajiban sama
untuk membesarkan anak-anaknya. Berbagi peran antara ayah dan ibu agar semakin
bersemangat untuk mendampingi anak-anak.
8. Berbahagialah, karna kita masih bisa melihat tawa dan tangisan mereka.
Karena,
kita akan menyesali sekali jika kita tidak pernah melihat tawa dan tangis
mereka lagi. Mensyukuri segala kemampuan anak-anak kita, itu lebih nikmat.
Kalaupun diantara ibu biasanya selalu menanyakan "anaknya bisa apa, anak
saya bisa itu ini.. bla bla bla.." biarkanlah. Doakan saja semoga
anak-anak kita bs terus belajar, dan akan indah pada masanya bisa satu hal.
9. Teruslah belajar.
Baca juga: Apa itu Down Syndrome?
Belajar bisa membuka wawasan kita dan semangat kita. Sekarang sudah
banyak informasi yg bs diakses, bisa membaca buku, browsing,
komunitas-komunitas informasi tentang ibu dan anak, ataupun bisa mengikuti
seminar perenting (kalau memungkinkan). Semoga kita bisa terus belajar. Amin Ya
Allah.
Saya juga ibu dari anak spesial. Thanks for sharing ☺
BalasHapuspoint nomor 6 ini bikin aku takut mba,,, kadang kita terlalu terlena dengan sesuatu yang padahal bisa dikesampingan after kebutuhan anak.. thanks for sharing mba ... semoga mba sekeluarga sehat selalu ya
BalasHapusterimakasih for sharing kak
BalasHapusYa Allah no 6 mak jleb banget ya huhuhu. SUka merasa jadi ibu tu udah gak sebebas dulu lagi, tapi di sisi lain patut bersyukur krn gak semua org bisa jd ibu :(
BalasHapusTFS ya mbak :)