Namanya emak-emak kalau ngobrol kan emang nggak bisa sebentar, donk?
Simak lanjutan obrolan saya sama Zanith, yuk! Inspiring soalnya jadi sayang kalau dipotong-potong :")
Obrolan Sebelumnya: Ngobrol Bareng Zanith Part. 1
**
⏩Apakah pernah melewati fase
mendapat tekanan sosial atau tekanan dari orang sekitar?
Ya! Saya tidak
bisa mengendalikan lingkungan sepenuhnya, tapi saya bisa berusaha mengendalikan
sebagian lingkungan terdekat. Saat orang lain bertanya tentang Aka, maka saya
dengan semangat menjelaskan tentang Aka. Selalu memberikan pandangan tentang
anak-anak berkebutuhan khusus dari sisi positif. Saya sering mencontohkan
anak-anak ABK yg berprestasi pada bidang-bidang tertentu. Kemudian, saat
seperti itulah orang sekitar menyadari "setiap kekurangan berpasangan
dengan kelebihan".
⏩Aka tentu saja memerlukan
treatmen atau pola pengasuhan yang berbeda. Apa saja treatmen/pola/rutinitas
yang Zanith dan suami pilih untuk dilakukan bersama Aka?
Seperti
anak-anak lainnya Aka senang bermain. Treatmen yang saya dan suami lakukan adalah dengan terapi bermain (play
therapy) dan pendekatan floor time setiap saat bersama Aka.
Terapi bermain
membantu Aka untuk bisa mencapai setiap tugas perkembangannya. Setiap kegiatan
dilakukan dengan permainan, baik permainan yang terstruktur maupun yang spontan
saat itu.
Aka & Ara sedang bermain :) |
Aka bermain drum untuk mengasah motorik kasar :) |
Bermain memiliki banyak manfaat. Bermain merupakan proses terapeutik yang menggunakan permainan sebagai media terapi agar mudah melihat ekspresi alami seorang anak yang tidak bisa diungkapkannya dalam bahasa verbal karena permainan merupakan pintu masuk kedalam dunia anak-anak.
Floor time juga
membantu Aka untuk terlibat penuh pada setiap kegiatannya. Mengajak Aka
terlibat secara emosi dalam setiap aktivitas. Floor time merupakan pendekatan
yang ‘bersahabat (hangat dan akrab) untuk membangan hubungan dengan anak
sebagai indivdu, untuk membantu memperbaiki proses perkembangan anak melalui
bahasa tubuh (gesture), kata–kata serta media bermain (pretend play).
Kami berharap
Aka juga akan tumbuh menjadi individu yang memiliki konsep diri yang baik.
Menyadari segala kekuatan dan potensi dalam dirinya. Merasa kehadirannya
berarti untuk dirinya dan orang lain.
Aka memiliki
program khusus yang dilakukan dengan bermain di rumah. Kegiatan di rumah
meliputi kemampuan motorik kasar, motorik halus, bahasa, agama, musik,
olahraga, dan kemandirian. Pencapaian tugas perkembangan seusia Aka menjadi
tujuan program kami. Tujuan ini setiap waktu berubah seiring bertumbuhnya Aka
⏪ Ketika mengalami kesulitan
atau menemukan masalah yang sulit terkait Aka diatasi, apa yang biasa Zanith lakukan?
- Berikhtiar. Saya sering sekali menemukan kesulitan saat mendampingi Aka setiap hari. Jika, mengalami kesulitan sy mencoba mencari referensi baik cetak seperti buku-buku terkait down syndrome maupun media online baik dari situs web terkait anak down syndrome, jurnal, ebook gratis yg bs didownload langsung, video youtube, mengikuti webinar, mengikuti komunitas-komunitas baik secara online maupun tidak, dan mengikuti seminar (sementara Aka Ara di daycare).
- Meminta masukan dari tenaga profesional ataupun orang yg pernah mengalami kesulitan yang sama ataupun serupa. Tenaga profesional ini terdiri dari dokter, terapis, dan guru. Saya juga meminta masukan dari para orangtua anak DS yg berpengalaman ketika mengalami kesulitan yg mungkin serupa.
- Berdoa dan berpasrah pada yg maha Kuasa Allah SWT. Saat-saat yg memudahkan segala urusan adalah saat berpasrah diri pada Allah SWT.
⏩Apakah Zanith memiliki
seseorang (baik secara profesional ataupun tidak) untuk berkonsultasi perihal
tumbuh kembang Aka?
Iya, Saya berkonsultasi
dengan beberapa ahli terkait tumbuh kembang Aka, diantaranya :
1. Dokter Tumbuh
Kembang, Dokter Jantung Anak, Dokter Endokrin.
2. Persatuan
Orang tua Anak Down Syndrome (POTADS)
3. Psikolog,
Terapis, Guru (Saat Aka sekolah dan terapi).
4. Dosen jurusan
Pendidikan Khusus UPI
5.Keluarga
⏩Lalu, beberapa tahun
setelah Aka lahir, Zanith mengandung putra kedua: Ara. Ketika diketahui
mengandung kembali, apakah Zanith mengalami ketakutan atau trauma?
Tidak.
Kehamilan anak
kedua adalah program saya dan suami. Tanpa perlu menunggu lama, Alhamdulillah,
Allah izinkan saya hamil lagi. Kami berharap kehadiran Adik akan membantu Aka
untuk belajar. Anak DS akan lebih mudah belajar sesuatu dengan melihat model.
Saya juga yakin kehadiran seorang Adik akan memotivasi Aka untuk bisa menguasai
dan mengetahui banyak hal.
Perjalanan
kehamilannya sebetulnya yang menghawatirkan. Karena, saat hamil saya sering
sakit, sering kelelahan, dan kewalahan karna harus menjaga Aka yg sedang senang
berjalan dan berlari.
Rasa khawatir
saya lebih pada kesehatan janin, saya khawatir karena kelelahan janin saya
tidak kuat bertahan. Saya berkonsultasi dan berusaha rutin untuk cek kesehatan
kehamilan saya, Alhamdulillah janinnya sehat.
Selain itu, saya
juga melakukan konsultasi dengan Dr. Setiorini, SPOg. Ft. sub spesialis
Fetomaternal di RS Hermina Pasteur. Saya melakukan tes pada usia kehamusan 12
minggu dan bayi masih sangat kecil sekali.
Downsydrome
dapat dilihat dari tebal Nuchal Translucency (NT) pada tengkuk bayi. Dari
tengkuk bayi sampai punggung, biasanya ada selaput berisi cairan dan tebal
cairan inilah yang diukur sebagai screening awal untuk NT test. Screening NT
test dilakukan sejak kehamilan berusia 11 Minggu 2 hari sampai 14 minggu 1 hari
atau sejak janin berukuran 45 mm sampai 84 mm.
Biasanya ukuran
NT yang normal adalah kurang dari 3.5 mm. Sangat kecil sekali bayi dalam
kandungan saya saat itu. Alhamdulillah, hasilnya kurang dari 3.5 mm. Jika lebih
dari 3,5 maka ada kemungkinan bayi DS.
Tes dilakukan
untuk mendeteksi apakah ada kelainan pada bayi dalam kandungan saya karena saya
memiliki riwayat kelahiran DS. Alhamdulillah, ternyata hasilnya normal, janin
memiliki lebar tengkuk leher yg normal artinyainsyaAlllah tidak DS. Sampai tiba
saatnya Ara lahir, Alhamdulillah normal dan sehat.
Selengkapnya tentang Apa itu Down syndrome
Selengkapnya tentang Apa itu Down syndrome
Peran saudara
kandung (sibling) sangat membantu perkembangan Aka. Alhamdulillah
semenjak Ara lahir (adiknya Aka) kini saat Ara sudah mulai bisa beriringan sama
sama belajar bersama. Belajar makan sendiri (bersama), belajar bersepeda
(bersama), belajar berpakaian dan melepaskan (bersama), main bersama dan semua
aktivitas dilakukan bersama. Seringkali Ara lebih dahulu bisa melakukannya, dan
Aka ikut menyusul termotivasi melakukannya.
⏪Saat ini Zanith fokus pada
Aka dan Ara, bagaimana cara Zanith mengasuh keduanya sekaligus? Apakah dibantu
nanny/pengasuh?
Ara lahir saya
masih ditemani ibu mertua selama satu Minggu. Setelah itu, saya dan suami
secara bersama-sama mengurus Aka dan Ara.
Ara masih
dibawah 1 tahun, masa yg memang sulit membagi peran ibu dari Aka yg mulai Aktif
dan Ara yg masih harus selalu dijaga karena masih sangat sensitif.
Alhamdulillah.
Semenjak kelahiran Ara saya selalu diberi kesehatan, jarang sekali sakit, kalau
sakit pun hanya batuk dan flu, sehari sembuh dan paling lama 3 hari. Sakit
masih bisa bergerak dan menemani Aka Ara. Padahal kalau lagi sakit pengennya
tiduran, tapi Aka Ara sering memaksa saya bangun dari tempat tidur. Mungkin
itulah bahasa tubuh mereka "Mama, sakit itu dilawan jangan ditahan".
Saya tidak
dibantu pengasuh. Setiap aktivitas Aka dan Ara dilakukan bersama, bangun tidur,
mandi, makan, main, tidur siang, sampai menjelang tidur semua bersamaan. Saya
berusaha tidak melakukan pekerjaan rumah saat Aka Ara terjaga, saya berusaha
mengerjakannya di malam hari setelah mereka tertidur atau disela tidur siang
mereka.
Aka dan Ara bermain bersama |
Aka dan Ara menikmati pantai |
⏩ Apa kesulitan terbesar yang
Zanith temui selama mengasuh anak-anak? (jika ada)
Kesulitan hadir
saat saya terlalu memaksakan "kehendak saya". Saya awalnya banyak
menuntut Aka Ara harus bisa satu hal dalam satu waktu. Ternyata itu menyakitkan
bagi saya, dan pastinya bagi Aka Ara. Saya kadang tidak melihat sisi sisi
positif dari mereka. Rasanya selalu kurang ini ataupun itu. Setelah mencoba
belajar dan masih belajar untuk "menurunkan kehendak" rasanya semakin
banyak perkembangan Aka Ara semakin mudah untuk belajar suatu hal baru.
Saya ingin bukan
menjadi ibu yg kebetulan (karena melahirkan Aka Ara), tapi saya ingin menjadi
ibu betulan (untuk Aka Ara) mendampingi belajar mereka, mensyukuri segala
kemampuan mereka, dan membuat mereka bahagia. Amin.
⏩Saya sangat ingin tahu dan
ingin semua tahu, bagaimana cara Zanith mengasuh Aka dan Ara, tentu tidak
mudah. Saya melihat ada teman yang membesarkan satu anak saja, repotnya bukan
main. Dan Zanith terlihat sangat kuat dan berusaha sekali menikmati setiap
moment bersama Aka Ara.
Selanjutnya ➯➯➯➯➯ Ngobrol bareng Zanith Part 3
Aka Ara moga sehat selalu, saling menyayangi yaa... Bundanya sehat dan setrong yaah...
BalasHapusDownsydrome dapat dilihat dari tebal Nuchal Translucency (NT) pada tengkuk bayi ----> saya baru tahu soal ini, ternyata bisa dideteksi saat masih janin ya mbk...
BalasHapusDitunggu kelanjutan ceritanya TFS