Kamis, 13 Februari 2014

Ah, dasar manusia!

Adakah hidupku lebih sulit dibanding hidup orang lain? Atau sebaliknya?
atau...
Adakah hidup mereka lebih indah dibanding hidupku? Atau mungkin sebaliknya?
atau...
Kehidupan siapa yang lebih layak untuk diinginkan?

*
Sederet perbandingan kehidupan seringkali hadir tanpa diundang dalam keseharian kita. Pertanyaan yang seolah membenarkan bahwa kehidupan seseorang lebih mudah dari orang lainnya. Kehidupan satu lebih membahagiakan dibanding dengan kehidupan lainnya. Hingga sampai pada sebuah kesimpulan bahwa kehidupan seseorang adalah kehidupan impian setiap orang.
Ilustrasi yang tidak seharusnya terjadi, tapi seringkali tercatat di alam bawah sadar seseorang, bahkan sampai menjadi sebuah keyakinan.

*
Jika sudah diyakini bahwa kita layak membandingkan tingkat kemudahan, kesulitan, dan kebahagiaan antara satu kehidupan dengan kehidupan lainnya. Lalu bagaimana dengan keyakinan kita bahwa Tuhan itu Maha Adil?
Dan bagaimana dengan sebuah keyakinan bahwa satu-satunya yang perlu disyukuri adalah kehidupan itu sendiri.

Ah, dasar manusia!

*
Berhentilah tergiur dengan sketsa euphoria semata. Sungguh, kehidupan tidak hanya tentang mengejar dan mendapatkan candu-candu yang semarak mengundang gelak tawa dan pesta. Cintailah kenyataan bahwa satu-satunya yang layak ditinggikan adalah kenyataan dalam senja dan mimpi di setiap pagi yang kita miliki; bukan atap langit ataupun taman bumi milik orang lain.

*

...rasanya tak pantas mencederai kesempurnaan hidup kita dengan keinginan memiliki hidup orang lain. Nyatanya, tak ada hidup yang lebih sulit ataupun lebih mudah. Tuhan tak sebercanda itu memasangkan sebuah takdir atas sebuah kehidupan."


- Bandung, 13 Februari 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar