Jumat, 24 Februari 2017

My FREAK My ADVENTURE Part. 2 : Nyasar ke Pantai Painan Padang

Hallooo...
ketemu lagi di lanjutan cerita My FREAK My ADVENTURE :'D


di akhir tulisan bagian pertama ada kalimat:
"percaya deh, perjalanan yang seru itu ternyata perjalanan yang entah direncanakan oleh siapa, tapi kita yang harus mengeksekusinya"
iya kadang emang gitu kan? Apa yang kita rencanakan malah terealisasi dalam kehidupan si A. Tapi sebaliknya, si A pun punya rencana yang mungkin terealisasikan oleh si B, C, dll.

sebaik apapun rencana kita as a human, tetep aja Tuhan selalu punya rencana yang lebih baik. Dan Tuhan pasti lebih tahu siapa yang lebih layak mengeksekusi sebuah rencana, jadi ya bersyukur aja. Nikmati apapun yang ada di depan mata #tsaaaaah


**

Lanjut ke perjalanan camping TNBT. 
Setelah semua well-packed di dua ransel kami. Suami sibuk telepon temen-temennya, memastikan spot penjemputan, dan lain sebagainya. Salah satu telepon mengabarkan kalau dua anggota trip tidak bisa bergabung, karena harus lembur di kantor. Dan salah satu yang membatalkan adalah pemilik kendaraan yang akan kami pakai. Artinya, ada PR untuk mencari kendaraan alternatif.

Belum tuntas urusan kendaraan, HUJAN DERAS turun. Bukan kepalang dag dig dug. Hujan yang membuat salah satu anggota trip mengabarkan kalau tidak jadi ikut karena hujan. Tersisa empat anggota yang harap-harap cemas menanti hujan reda.

Hujan reda beberapa saat, kemudian turun lagi. Duh, rasanya gimana gitu ya, mengingat semua sudah masuk ransel dan dua ekor ayam sudah panggang-able di keresek.

Sampai jam dua siang, hujan tetap istiqamah. Kami pun pasrah, tidak mungkin memaksakan kehendak. Karena kalau memaksa pergi di jam 2, kami baru sampai lokasi jam 4 sore. dan diperkirakan waktu tempuh hiking 3 jam. Cuaca di sana pun (sumber: Ibu Sri penduduk lokal sekitar TNBT) mendung sekali. Bahkan Ibu Sri merekomendasikan untuk menunda perjalanan. Yasudahlah....


Gimana kalau kita pasang tenda depan rumah aja sambil manggang ayam? 
Gimana kalau kita pasang tenda di samping sekolah?
Gimana kalauu kita pasang tenda di taman?

Pertanyaan yang jawabannya hanya: KETAWA NGENES! 

Sampai saya dan suami sepakat: terserah deh kita pasang tenda dan panggang ayam dimana, pokoknya kita harus pergi! *senyum devil kompakan*

Tiba-tiba... suami ingat tawaran salah seorang temannya (a.k.a Pak Andre) yang mengajak suami ke Pantai Cerocok Padang. Iseng memfollow-up ajakan itu sebetulnya, karena besar kemungkinan Pak Andre tersebut tidak mengiyakan, karena Padang itu jauh dan beliau punya anak balita. Kami hanya punya waktu 24 jam + 15 jam saja sebelum hari Senin. Perjalanan ke Padang bisa ditempuh paling cepat 8 jam tanpa henti. Kalau berhenti-berhenti? bisa moloor itu estimasi waktu. 

So, bisa dikatakan untuk perjalanan PP saja bisa seharian. Nggak mungkin donk ambil cuti dadakan cuman gegara urusan ayam panggang sama tenda? haha.. 

There is a will, there is a way


Dimana ada kemauan pasti ada jalan, bukan?
Kalau ada kemauan, nggak ada jalan? Ya ayo kita BIKIN JALAN! #Maksa haha
Di luar dugaan....
Tanpa basa basi, Pak Andre mengiyakan 'follow-up' suami. 
Tanpa bongkar apa apa lagi, kami langsung berangkat angkut ransel, ayam sang tokoh utama, dan panggangan.

Pencarian Arang 

Kami memulai obrolan dengan tema: ayam mau dipanggang dimana?
Segitunya, karena kalau si ayam ini tidakk segera dipanggang terancam basi. T.T
Ketidaktersediaan arang membuat sepanjang perjalanan kami mencari arang di warung dan pasar yang ditemui di sepanjang lintas sumatera. dan hasilnya nihil..

Di perbatasan Riau-Padang, kami hanya mendapat batok kelapa yang belum kering-kering amat. Dan belakangan baru tahu kalau orang-orang lokal daerah tersebut emang terbiasa membakar sate (minang) tanpa arang, tapi pake batok kelapa gitu. Ooooh yayayyayaya~

Pasrah deh, arang juga gak ada. Next question: MANGGANGNYA DIMANA? 


Hari udah gelap banget, #eh malem ya namanya kalo udah gelap. 
Rencana bakar-bakar ayam di sebuah taman dengan manis sudah bisa dipastikan GAGAL haha.. Again and again...
Tapi si ayam akan mubazir kalau gak dipanggang malam itu juga. karena kondisinya agak basah pasca diungkeb kan sodara sodara sebangsa setanah air. 
Oke, selalu ingat, kalau Niat baik pasti ketemu jalan yang baik #tsaaah..

Tadaaaa.... Akhirnya kita manggang ayamnya di pinggir jalan Lintas Sumatera

......VICTORY. HISTORY......
bakar ayam di lintas sumatera. kapan lagiiiiiii :'D

Mendadak ngerasa keren kalau lagi ceritain part yang ini. Berasa banget deh antimainstreamnya, Haha..

Oke, selama manggang agak susah ya nyalain api dari batok kelapa yang belum totally dried gitu. Akhirnya si pak suami mengeluarkan sekeresek plastik. Lalu si minyak tanah agak lebay itu diguyur ke sekitaran batok kelapa. 

saya   : Pii, ngambil keresek itu dari mana?
suami : Dari tong sampah sekitaran tukang sate tadi. Tapi bukan sampah basah kok, aman.
saya    : ngomong dalem hati Huex! Gini amat ya takdir hahaha
Sudahlah akhirnya drama ayam panggang selesai. Pak suami sibuk manggang, Pak Fifan sibuk bikin kopi item, Pak Andre sibuk istirahat karena Padang masih jauh, haha.. Dan kami para weceu sibuk makan dan ngopi hehe..

Perjalanan lanjut sekitar jam 1 malem. Btw Dede Kyra - member balita  satusatunya ini setrooong banget udah bakat banget bolang. Nggak ada rewel-rewelnya, malah menikmati ayam panggang yang sejarahnya ..... ah sudahlah. semoga sistem imunnya kuat hehehe...


Salame Pagiiii Padang

Yeay. Bangun-bangun sudah disambut hawa segar dingin pegunungan. Transit shalat subuh di sebuah mesjid. Sebelum lanjut menikmati pemandangan alam yang aduhai. Kebun teh, air terjun, pesawahan, dan  of course LAUT.

CAMPING [?]

ngopi depan tenda :)

Masih inget kan kalau kami sama sekali gak edit alias bongkar lagi barang bawaan yang sebelumnya kami niatkan untuk ke Bukit Tiga Puluh. Oke, dampaknya baru terasa setelah sampai pantai.
Mau berenang pake celana gunung?
Tenda? 
de el el yang sama sekali gak compatible untuk 'mantai' haha

But trust me, kalau udah ikhlas go with the flow, piknik akan jadi ciaaaamiiiik dah.

Ini hasilnya jeng jeng jeeeeng ~


otw Pantai Painan

Add caption



snorkling di Pantai Painan, Carocok. Pake sandal gunung, baju gunung, haha..

Our Bolang :)


Freak adventure family :)
somehow life should be a lil bit FREAK for being Extraordinary ! 






4 komentar:

  1. Seru banget bisa bertualang, , , malah aku paling susah keluar rumah, gampang sakit.
    But I agree... the power of will make everything possible . . . if there is no way , we will make the way. . . tapi sekali lagi kalau ada duit aku pasti main keluar . . wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, petualangan jenis apapun selalu seru untuk diceritain, meskipun seringkali bikin ngos-ngosan hehe..
      aku kadang maksain sih mbak, duit susah ngumpulnya, wkwkwk...

      Sehat terus ya mbak Rahma :)
      terima kasih sudah berkunjung^^

      Hapus
  2. ya ampun, seru banget mbak, aku seumur-umur blom pernah nyobain kemping bareng keluarga, sekali2nya kemping pas SMA sama teman2 hahahaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cobain mbak... Seruuuu... Ngecharge ikatan emosi jg hehe..

      Salam kenal, mbak winda :)

      Hapus