Rabu, 13 April 2016

Lupa diri

sebut saja aku si pelupa yang mengais-ngais ingatan.
aku rela kau sebut tak waras serupa linglung berkepanjangan.

**
jalanan berserak daun kering tak mengingatkan aku apa-apa.
apalagi desir angin yang berpelukan dengan dedaunan di pucuk ranting pohon, hanya membuat aku semakin lupa.

**
lakukan apa saja, karena aku pun tak ingat apa-apa.
lunglai jiwa aku pun tak mengerti mengapa.

**
aku serupa mereka yang berduyun menuju jalan seadanya. 
semisal aliran air yang mengikuti liuk sungai, yang belum tentu sampai ke lautan.
aku lupa apa itu angkasa, pun dengan bumi. 

**
sebut saja aku si pelupa, yang kini bahkan lupa diri.

@uly_napitu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar