sebut saja aku si pelupa yang mengais-ngais ingatan.
aku rela kau sebut tak waras serupa linglung berkepanjangan.
**
jalanan berserak daun kering tak mengingatkan aku apa-apa.
apalagi desir angin yang berpelukan dengan dedaunan di pucuk ranting pohon, hanya membuat aku semakin lupa.
**
lakukan apa saja, karena aku pun tak ingat apa-apa.
lunglai jiwa aku pun tak mengerti mengapa.
**
aku serupa mereka yang berduyun menuju jalan seadanya.
semisal aliran air yang mengikuti liuk sungai, yang belum tentu sampai ke lautan.
aku lupa apa itu angkasa, pun dengan bumi.
**
sebut saja aku si pelupa, yang kini bahkan lupa diri.
@uly_napitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar