Minggu, 10 April 2016

Pengertian serta Prinsip Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling terdiri dari dua unsur kata yang memiliki arti berbeda, yaitu kata bimbingan dan kata konseling. 
Istilah bimbingan didefinisikan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut. Shertzer dan Stone (Suherman, 2007: 9) mengartikan bimbingan sebagai “… process of helping an individual to understand himself and his world. ” Kartadinata (Yusuf & Nurihsan, 2008: 9) mengartikan bimbingan sebagai proses membantu indiidu untuk mencapai perkembangan optimal. Yusuf dan Nurihsan (2008: 6) mengartikan bimbingan sebagai suatu proses yang berkesinambungan, bukan kegiatan yang seketika atau kebetulan. Bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.  Dari beberapa definisi bimbingan yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli secara terencana dan sistematis dalam rangka membantu konseli agar dapat berkembang secara optimal dan dapat memahami serta menerima diri dan lingkungan.
Konseling memiliki pengertian yang berbeda. ASCA (American School Counselor Association) mengemukakan bahwa konseling merupakan hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya mengatasi masalah-masalahnya (Yusuf & Nurihsan, 2008: 8). Konseling menggunakan pendekatan secara personal oleh konselor kepada konseli. Good (Sukmadinata, 2007: 14) mendefinisikan konseling sebagai bantuan yang bersifat individual dan pribadi untuk mengatasi masalah-masalah pribadi, pendidikan dan vokasional, dalam bantuan tersebut semua fakta yang berkaitan dengan masalah tersebut dipelajari, dianalisis dan berberdasakan hal-hal tersebut bantuan pemecahan masalah dirumuskan, seringkali dengan meminta banturan para spesialis, narasumber di sekolah dan masyarakat, menggunakan wawancara pribadi yang diarahkan agar klien dapat membuat keputusan sendiri. Dari dua definisi di atas, dapat diketahui bahwa konseling merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh konselor kepada konseli dalam rangka membantu konseli memecahkan permasalahannya secara mandiri.
Prinsip yang melandasi penyelenggaraan bimbingan dan konseling berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian pelayanan bantuan atau bimbingan di jalur pendidikan formal. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang dinyatakan oleh ABKIN (2007: 19):
1) Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bimbingan dan konseling diberikan kepada semua konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.
2)  Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Prinsip ini berarti melalui bimbingan dan konseling konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan diri sebagai individu yang bersifat unik.
3)   Bimbingan menekankan hal positif. Bimbingan dan konseling merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
4)   Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama. Bimbingan dan konseling tidak hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi tugas guru-guru dan kepala sekolah/madrasah sesuai denan tugas dan peran masing-masing.
5)     Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan yang tepat yang mendukung tujuan hidup konseli.
6)   Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai adegan kehidupan. Pemberian layanan bimbingan dan konseling tidak hanya berlangsung di sekolah/madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah, dan masyarakat pada umumnya. Bidang layanan meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.

author: @uly_napitu | yuli nurmalasari | alumni BK UPI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar