Senin, 05 September 2016

Public Speaking, Siapa Takut ?! :D

Di dunia kerja, kadang kita tiba-tiba diminta untuk ngomong di depan publik, seringkali kita menyebutnya dengan istilah public speaking. Ada beberapa orang yang langsung demam panggung kalau ditugasi ngobrol di depan khalayak. 

Pun di kalangan mahasiswa, kadang untuk presentasi di depan kelas pun, kaki sudah langsung gemetar, panas dingin, dan bisa mendadak masuk angin, hehe..

So, di tulisan kali ini saya ingin membahas tips dan trik untuk ngomong di depan umum, bukan karena saya jago atau expert ya, hanya ingin berbagi pengalaman pribadi yang semoga bisa jadi referensi untuk yang masih gugup ngomong di depan umum.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dan disiapkan dalam public speaking, diantaranya:

ü       Kesiapan mental

Kesiapan mental ini adalah yang pertama dan utama. Semua orang, termasuk public speaker yang jam terbangnya sudah banyak sekalipun, pasti masih merasa gugup sebelum melakukan public speaking. Tapi mereka bisa menyiasati kegugupan menjadi tidak terlihat oleh audiens. 
Jadi, pahamilah kalau gugup itu wajar!


Terus gimana donk kalau gugup melanda??
Trik kalau gugup itu datang padahal kita sudah di panggung adalah:
  •  Berdoa kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
  • Simpan microphone (tempelkan) di dada. Genggam lebih kencang ketika gugup. Dengan begini, tidak akan ada yang menyadari kalau tangan kamu sedang gemetar karena gugup.
  • Tarik nafas dari hidung dan keluarkan lewat mulut. Tapi gerakan ini harus dilakukan secara cantik ya, jangan ngos ngosan.
  •  Tatap seluruh audiens sambil tersenyum.

ü      Penguasaan materi 


Penguasaan materi acara penting dipersiapkan karena materi adalah apa yang akan kita sampaikan ketika di panggung. Materi yang disampaikan harus memiliki relevansi dengan tuntutan acara, update, dan aktual. Biasanya gugup akan datang ketika tidak menguasai materi. Dan tingkat gugup akan menurun ketika materi sudah terkuasai. 
Dalam proses penguasaan materi acara, kita bisa melakukan self-talk menggunakan pertanyaan:
What, Where, When, Why, dan How.

Atau bisa juga dengan menggunakan skema:
Pembukaan, isi, dan penutup

Pada awalnya bisa jadi coretannya banyak dan acak-acakan, ini wajar!


Setelah konsepnya selesai, maka akan lebih mudah untuk membuat kata-kata kunci yang dituangkan dalam kartu sebagai media penghafal atau alat bantu pengingat ketika kita melakukan public speaking.

ü       Pakaian

Pakaian yang kita pakai mencerminkan siapa kita. Artinya, pemilihan pakaian tidak bisa diabaikan dan harus disiapkan dengan serius. Gunakan pakaian yang nyaman dipakai, bersih, dan warna yang sesuai. Warna yang sesuai, maksudnya adalah gunakan warna yang serasi antara atasan dan bawahan. Selain itu harus disesuaikan dengan jenis acara. Misal, dalam acara di siang hari gunakan warna-warna yang menyejukan, warna pastel, atau warna yang nggak ngejreng. Berbeda dengan acara di malam hari, kita bisa menggunakan warna baju yang lebih menyala, blingbling, atau warna-warna yang lebih berani seperti merah, kuning, hijau muda.

ü       Pengetahuan tentang audiens (Know your audiences)

Pengetahuan tentang siapa saja yang akan menghadiri acara diperlukan untuk mempertimbangkan pemilihan kata, intonasi, gerak tubuh, dan bahasa. Misalnya, apabila audiensnya adalah para lansia maka kita harus menggunakan intonasi lebih tenang, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dan tidak terlalu mengandalkan gerakan. Berbeda dengan acara yang audiensnya anak-anak, maka kita akan lebih menggunakan media bermain dan permainan dalam menyampaikan materi.

ü      Manajemen waktu

Manajemen waktu dibutuhkan untuk membagi porsi pembukaan dan ice breaking, isi, dan penutup. Jadi jangan sampai terlalu lama di pembukaan, atau terlalu lama di penutup. Waktu yang digunakan untuk setiap bagian harus proporsional. Hal ini juga dapat membantu kita untuk menghindari deadlock ketika melakukan public speaking.

ü        Last but not least: LATIHAN.

Istilah practice makes perfect tidak pernah salah. Semakin sering berlatih, maka akan semakin baik sebuah public speaking. Berlatih bisa dilakukan di depan cermin, bisa dilakukan bersama teman, dan cara lain yang dipandang sesuai. Saya sering berlatih di depan cermin, karena melalui cermin kita dapat mengoreksi gerakan tubuh yang tidak efektif, mengontrol mimik, dan meramu senyuman yang dirasa pantas.

Semoga tips ini sedikit membantu dan menjadikan awal untuk jadi public speaker yang hebat.
Feel free to share pengalaman kamu lho disini :)

Salam syupeeerrrr star :D

4 komentar:

  1. Demam panggung hahaha aku pernah ngalamin dlu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sekarang udah nggk sama sekali donk ya mbak meri?
      aku sampe sekarang tetep aja ngalamin di menit-menit pertama hihihi...

      oiya, salam kenal mbak :)

      Hapus
  2. Biasanya kalau tampil dan ngomong di depan public, cuman gerogi di awal doang. Setelahnya, udah santai dan larut di atas panggung. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. huum mbak, kalo udah di atas panggung suka ketagihan ngomong. cuman diawal itu mestiii demam hehehe...

      makasih kunjungannya mbak Anisa, salam kenal :)

      Hapus