Rabu, 07 November 2012

Mama oh Mama

hari ini dilewati dengan perasaan abstrak. undefine feeling, undescribe happiness, unconditional want and hope, also unwell sorrow.

**
dimulai dengan percakapan pagi dengan mama sebangun tidur pagi tadi. menyenangkan sekali. untuk pertamakalinya mama ada di zonaku, di ruang tempat aku menyandarkan lelah, kosanku yang mungkin tidak serapi kamar mama. kami membicarakan banyak hal, sangat banyak. kami membuka semua benteng dan atribut ego kami. kami begitu saling mendengar. kami begitu memeluk toleransi.
selayaknya teman, mama memang teman yang sangat baik dan menyenangkan.

**

tetiba teringat masa lalu. dulu, jangankan ngobrol se-friendly itu. untuk meminta pendapat saja, rasanya enggan, canggung, dan tak berani. mama bak jendral besar yang tak kenal basa basi, yang tak pernah segan melempar penolakan dan penghakiman atas pilihan atau pernyataan anak-anaknya. kakak dan adikku adalah dua orang yang sampai sekarang mungkin masih merasakan itu, terlebih lagi adikku. adik semata wayang yang sangat aku sayangi, dia yang paling menghindar untuk dekat dengan mama, setidaknya sampai hari ini.

**
aku, memang sedikit berbeda. aku lebih liar dan lebih berani jika dibandingkan dengan dua saudaraku yang lain. ketika mereka hanya memilih mengangguk, aku bisa memilih menengadah, berteriak, memberontak, bahkan melawan. ya, itulah aku. aku yang pernah beberapa kali mendebat pilihan mama bak orang dewasa yang sok tahu. keras kepala, tak bisa diatur, ingin menang sendiri, kepala batu, itulah sejumlah label yang aku dapatkan. 
tapi itu dulu. sekarang? i guaranteed,  i'm already different. :)

**
 ya, sekarang aku berbeda. setidaknya aku bukan lagi gadis pemberontak yang keras kepala lagi. aku sekarang sedang memainkan peran yang lain. kini aku adalah gadis pengejar mimpi yang keras kepala, hehe..
keras kepala memang sulit untuk dilemahkan rasa-rasanya. kenapa bisa berubah? ceritanya panjang, maybe i'll tell you later in the next chapter. :D

**
setelah kurang lebih empat jam kami bercakap-cakap, ditemani gelas-gelas kopi dan kudapan pagi, aku dan mama memutuskan untuk hang-out. ya, aku yang mengajak mama hang-out. aku ingin mama punya pengalaman yang berbeda. aku ingin, kami bisa merasakan sensasi kedekatan dalam adegan yang tak biasa. bukan ke pasar baru, bukan ke tempat pilihan mama, tapi ke tempat pilihanku, zonaku. yah, aku memang sedang gencar-gencarnya mempropagandakan zonaku. kenapa? karena aku ingin mama mengenal sisi kehidupan lain, yang menyenangkan, yang memiliki warna dan impresi berbeda.

** 
selama di angkot, aku banyak menceritakan hal-hal konyol. mulai dari cerita menabrak mobil ketika berboncengan dengan salah satu sahabat, keabisan duit saat order yoghurt termahal sedunia, tragedi nyasar pas nyari kado buat adik, ritual nongkrong sampai pagi, ritual ngopi tak jelas, dan banyak lagi. tersirat kekagetan di raut wajah mama yang sudah mulai mengeriput. mungkin ekspektasi mama, aku ini mahasiswa yang baik hati dan hanya senang di kosan, perpus, kelas, plus mesjid. actually, her daughter is rebel enough, haha...

urgensinya, aku ingin mama mengenal zonaku. ada banyak nilai dan pengalaman yang ingin aku transformasikan, di zonaku.

** 
kami makan siang bareng di salah satu foodcourt favoritku. yah, mama nampak menikmati. ini adegan yang luar biasa, setidaknya bagiku. untuk hang-out berdua dengan sang jenderal tanpa tujuan yang jelas (serius), foto-foto, cerita-cerita, ketawa-ketawa ngecein harga bra & underwear yang branded, nyoba-nyoba kacamata gayaa, WHAT A FABULOUS MOMENT EVER! - at least untuk aku lho ya.

**
aku bahagia. serupa ada bagian luka yang sembuh. seperti ada benih bahagia yang tumbuh. nampak ada pelukan yang tak lagi semu. ada banyak kalimat penyesalan, cinta, pengertian, dan harapan yang tak terbahasakan diantara kami. 

**
memang tidak terlalu lama, dan tidak banyak waktu yang kami habiskan. tapi aku begitu merasa punya banyak bekal untuk melanjutkan perjalanan yang mungkin cukup melelahkan akhir-akhir ini. 

**
mama oh mama. betapa unik hubungan kita. kita seperti sepasang kekasih yang baru jadian. aku tak ingin putus. aku ingin menyirami dan merawat benih ini dengan sangat telaten. aku tak ingin kehilangan kerinduan padamu. aku terlalu jatuh cinta pada apa yang sudah terjalin antara kita. 

**

inilah kekuatan cinta, tak pernah sudah misterinya.

**
terima kasih banyak telah sudi mampir, mamaku sayang.
maaf kamarku berantakan. bukan sengaja. tapi memang inilah aku, kamar yang berantakan ini adalah bagian dari indahnya kehidupan putrimu. 
terima kasih mama telah sudi berkunjung dan menyimpan potret bahagia di tengah-tengah hariku yang jengah. 

**
aku tunggu kunjuanganmu selanjutnya. hati yang rapuh ini masih perlu kau jamah. nanti, akan aku ceritakan cerita yang lebih konyol dan liar lagi. aku janji.



(jejak-jejak ceria yang memeluk rindu, 7 Oktober 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar