Pertemuan manis dengan sang kekasih. Menunggu sedari terbit
mentari. Telah kusiapkan gaun yang kupikir bisa membuatku anggun. Semua
kosmetik sudah bersiap beraksi di depan cermin. Seharian hanya senyum,
membayangkan pertemuan manis dengan sang pujaan hati.
**
Sampai di senja, aku tetiba bingung. Adakah pertemuan itu
malam ini? Kekasihku tak jua mengabari.
Tapi kebingungan tak membuatku batal berdandan. Aku berdandan. Ibu
bilang, aku begitu terlihat cantik. Senangnya. Aku memainkan jari jemari. Setia
menatap jarum jam dinding di ruang tamu.
**
Kekasih tak jua datang.
Ah, kabar pun tak dia beri.
**
Tik tak tik tak
Sampai di jam sembilan malam.
Aku menerima pesan, “sayang, maaf aku tak kesana.”
**
Lunglai sudah. Ranum membusuk seketika. Malam minggu pun
kelabu sudah. Kuhapus jejak-jejak gincu. Malam tak semanis bayangan pagi. Malamku,
malam kelabu.
(gelitik cinta di
ruang jenaka, 20 Oktober 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar