Seumpama gerimis yang rintiknya malumalu menyentuh halaman rumah. Begitu perlahan kau menyapa jiwa yang sepi.
Entahlah, bahagia tengah mengendapendap membangun istananya.
Sesekali ingin menarik dan mempercepat lajunya, tapi terlalu dalam takut yang tersemat.
Terpanjat harap ada mahkota setia selamanya di sebuah masa.
Masa yang terus bergulir di sela-sela cerita.
Cerita tentang rindu, cinta, dan cita yang silih berganti mengisi sudut-sudut nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar