: Kamu
Seutas tali yang tak temali harus meregang kemudian putus.
Menyulut
asa menjadi lebur tak mewujud.
Mencipta pekat di langit sendu, badai di senja
yang melaut.
Tertegun mematung menatap sebongkah siksa tak dinyana.
Memahat kalimat-kalimat sesal tak tergapai nalar.
Kisah kita, kisah sebuah cita tak bernama, telah melingkar
pengingkaran di ceruk mata.
Kisah yang memaksa cinta terhempas hilang.
Memaksa cinta
menggenang sedih.
Meneguk secangkir patahnya cita menghantar kehilangan.
(Telaga ceruk mata, 29 Oktober 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar